Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky optimistis perang dengan Rusia akan berakhir lebih cepat daripada yang seharusnya setelah Donald Trump resmi menjadi presiden Amerika Serikat (AS)
Zelensky menyebut dirinya telah berbicara dengan Trump melalu telepon setelah Pilpres AS. Dia menyebut perbincangan keduanya sebagai “percakapan konstruktif”.
Ia tidak mengatakan Trump telah mengajukan tuntutan terkait kemungkinan pembicaraan dengan Rusia, tetapi ia menyatakan Presiden AS terpilih itu tidak menentang posisi Ukraina.
“Sudah pasti bahwa perang akan berakhir lebih cepat dengan kebijakan tim yang sekarang akan memimpin Gedung Putih. Ini adalah pendekatan mereka, janji mereka kepada warga negara mereka,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan outlet media Ukraina Suspilne seperti dilansir dari BBC, Sabtu (17/11/2024).
Ia menambahkan bahwa Ukraina “harus melakukan segalanya agar perang ini berakhir tahun depan, berakhir melalui cara diplomatik”.
Trump secara konsisten mengatakan prioritasnya untuk mengakhiri perang. Perang antara Rusia dan Ukraina dimulai pada Februari 2022 dan telah menguras sumber daya AS karena harus memberikan bantuan militer ke Ukraina.
Awal tahun ini, DPR AS menyetujui paket bantuan militer senilai USD61 miliar (Rp969,79 triliun).
Menurut Kiel Institute for the World Economy, sebuah organisasi penelitian Jerman, AS juga menjadi pemasok senjata terbesar ke Ukraina. Pada awal perang dan akhir Juni 2024, negara itu telah mengirimkan atau berkomitmen untuk mengirimkan senjata dan peralatan militer senilai USD55,5 miliar (Rp882,35 triliun).
Namun di AS, dukungan untuk mempersenjatai Ukraina semakin berkurang sejak perang dimulai, khususnya di antara para pemilih Republik, yang berhasil didekati Trump.
Selama kampanye pemilihan AS, Trump berulang kali berjanji untuk mengakhiri perang “dalam sehari”, namun belum mengungkapkan cara dia melakukannya.
Sebelumnya, Trump dan Zelensky telah lama memiliki hubungan yang penuh gejolak. Trump dimakzulkan pada 2019 atas tuduhan bahwa ia menekan Zelensky untuk menggali informasi yang dapat merusak reputasi keluarga Presiden AS Joe Biden.
Meskipun telah bertahun-tahun berselisih, Trump bersikeras bahwa ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan Zelensky. Ketika keduanya bertemu di New York pada September lalu, Trump mengatakan bahwa ia “belajar banyak” dari pertemuan tersebut dan mengatakan bahwa ia akan menyelesaikan perang “dengan sangat cepat”.