Presiden Prabowo Subianto menganggap praktik korupsi dan pemborosan uang negara yang terjadi di republik ini luar biasa besar. Bahkan, aparat penegakan hukum yang seharusnya membersihkan tindak pidana tersebut malah juga ikut “bermain”.
Pernyataan presiden itu diungkapkan Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (BPPIK), Aries Marsudiyanto. Menurut dia, korupsi hingga pemborosan uang negera terjadi di kementerian, lembaga penegakan hukum, hingga Makamah Agung (MA).
“Kita semuanya tahu, beliau (Prabowo) sudah menyampaikan beberapa kali bahwa korupsi, pemborosan, kebocoran di Indonesia ini sangat luar biasa. Bahkan aparat pun juga sudah terlibat di dalamnya, yang seharusnya membersihkan malah ikut bermain,” ujar Aries saat ditemui di Kementerian BUMN, Jumat (8/11/2024).
“Sampai juga di lembaga-lembaga penegakan hukum, di Makamah Agung, bahkan ada di kementerian kemarin, judi online, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Prabowo, kata dia, menyampaikan negara tidak akan berhasil tanpa pemerintahan yang bersih. Pemerintahan yang bersih tidak bisa tercapai, bila aparatnya terlibat korupsi.
Kepala negara pun meminta BPPIK menyelusuri dan menyelesaikan korupsi atau bentuk penyelewengan lainya, bukan hanya di tingkat pusat, namun juga di di level pemerintah daerah (pemda). Badan yang baru dibentuk itu diarahkan untuk mengontrol dan mengawasi implementasi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) berjalan semestinya.
“Ini adalah uang rakyat, ini adalah uang negara, jangan dirampok oleh aparatnya sendiri. Aparat jangan menjadi maling uang rakyat, justru harus mengamankan,” kata Aries.
“Oleh karena itu, kebocoran yang cukup besar di APBN dan APBD akan kita tindaklanjutin terus. Dengan kebocoran yang semakin kecil, otomatis pertumbuhan ekonomi juga akan semakin tinggi,” ujarnya.