Pasuruan, 30 September 2024 – Mahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Fakultas Teknik dan Sains, UPN “Veteran” Jawa Timur, menggelar program inovatif berupa Pembuatan Biobriket dari Limbah Kotoran Sapi di Desa Kalipucang, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan. Program ini dilaksanakan dari tanggal 5 hingga 30 September 2024, sebagai bagian dari kegiatan Bina Desa yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan limbah ternak.
Program yang diprakarsai oleh kelompok mahasiswa ini fokus pada pemanfaatan limbah kotoran sapi yang melimpah di Desa Kalipucang. Kegiatan ini tidak hanya menghasilkan produk energi alternatif berupa biobriket, tetapi juga memberikan edukasi kepada masyarakat setempat mengenai potensi limbah ternak sebagai sumber biomassa yang ramah lingkungan. Selain itu, program ini memperkenalkan peluang usaha baru bagi masyarakat, terutama bagi para pelaku UMKM di sekitar desa.
Program ini juga melibatkan perangkat desa, salah satunya Sekretaris desa Bapak Doddy, yang hadir bersama para pengusaha UMKM dan warga desa. Mahasiswa memberikan pelatihan mulai dari tahap pengeringan, pengarangan, hingga proses karbonisasi dan pencetakan biobriket. Teknologi tepat guna berupa alat bakar yang dikembangkan dalam program ini juga diaplikasikan secara langsung selama kegiatan.
Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa menjelaskan dan mendemonstrasikan secara rinci proses pembuatan biobriket, mulai dari pengolahan limbah kotoran sapi hingga produk akhir yang siap digunakan. “Biobriket ini tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga bisa menjadi solusi pengurangan limbah dan meningkatkan ekonomi masyarakat melalui peluang usaha baru,” ungkap Miranda, mahasiswa bina desa.
Hasil Positif dan Tindak Lanjut
Program ini telah berhasil menghasilkan biobriket dengan daya tahan panas yang lebih lama dibandingkan arang konvensional. Ke depannya, diharapkan masyarakat Desa Kalipucang dapat mengembangkan inovasi ini sebagai produk unggulan desa, sekaligus menciptakan peluang usaha baru untuk meningkatkan perekonomian desa.
Dengan antusiasme yang tinggi dari masyarakat, program ini juga diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk pengembangan lebih lanjut dalam pemanfaatan sumber daya lokal secara berkelanjutan. Warga setempat menyatakan ketertarikan untuk melanjutkan inovasi ini sebagai bagian dari upaya mengurangi limbah sekaligus menambah penghasilan.