Berita  

BI Proyeksi Inflasi Tetap Terkendali di Rentang 2,5±1 Persen hingga 2026

Bank Indonesia (BI) cukup optimistis pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tengah tantangan global yang meningkat. Bank sentral bahkan memproyeksi inflasi tetap terkendali dalam dua tahun mendatang.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan inflasi akan tetap terkendali dalam rentang sasaran 2,5±1 persen pada 2025 dan 2026. Hal itu didukung oleh konsistensi kebijakan moneter, kebijakan fiskal, dan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

“Stabilitas eksternal dan sistem keuangan tetap terjaga, disertai digitalisasi yang terus berkembang pesat,” ujar Perry dalam keterangan tertulis, Jumat (29/11/2024).

BI juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 tetap kuat di kisaran 4,8-5,6 persen. Kemudian, terus meningkat menjadi 4,9-5,7 persen pada 2026.

Pertumbuhan ekonomi tersebut didukung oleh konsumsi swasta, investasi, dan kinerja ekspor yang cukup baik. Meski begitu, BI tetap mewaspadai sejumlah tantangan tantangan global yang meningkat.

Ke depan, ada lima tantangan global perlu terus dicermati dan diantisipasi yakni perlambatan dan divergensi pertumbuhan ekonomi global, penurunan inflasi dunia yang lambat, suku bunga negara maju yang masih akan bertahan tinggi, kuatnya mata uang dolar AS, serta pelarian modal dari emerging markets ke negara maju.

Untuk mengatasi hal tersebut, Perry mengatakan sinergi menjadi kunci untuk mencapai prospek kinerja ekonomi Indonesia, serta memperkuat stabilitas dan transformasi ekonomi nasional.

“Sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks ke depan dan mempercepat transformasi ekonomi nasional agar perekonomian tumbuh lebih kuat,” kata dia.

Adapun sinergi bauran kebijakan yang telah disusun BI meliputi lima area penting, yakni stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, pertumbuhan domestik melalui peningkatan konsumsi dan investasi, peningkatan produktivitas dan kapasitas ekonomi nasional, pendalaman keuangan untuk pembiayaan perekonomian, serta digitalisasi sistem pembayaran dan ekonomi keuangan digital nasional.

Baca Juga :  Agung Sedayu Lengkapi Fasilitas di PIK, Rumah Ibadah Umat Buddha Si Mian Fo Diresmikan

Di sisi lain, dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 yang digelar pada Jumat (29/11/2024) di Jakarta,  BI meluncurkan Blueprint Pendalaman Pasar Uang dan Pasar Valas (BPPU) 2025-2030. Hal itu untuk mewujudkan pasar uang dan pasar valas (PUVA) yang modern dan maju serta mendukung pembiayaan ekonomi nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *