Berita  

Kelompok Mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur Mengubah Buah Salak Menjadi Peluang Wirausaha Desa

Desa Galengdowo, sebuah perbukitan hijau yang terletak di kaki gunung Anjasmoro, Jawa Timur, kini menjadi saksi dari semangat dan inovasi sekelompok mahasiswa dari UPN Veteran. Dengan tekad untuk memberdayakan masyarakat lokal dan meningkatkan kesejahteraan desa, kelompok mahasiswa ini melakukan program bina desa yang inovatif. Salah satu program unggulan mereka adalah mengubah buah salak lokal menjadi permen salak cokelat, sebuah ide brilian yang tidak hanya memberi nilai tambah pada buah lokal namun juga membuka peluang wirausaha bagi warga desa.

Desa Galengdowo dikenal sebagai penghasil salak berkualitas tinggi namun menghadapi kendala dalam pemasaran dan nilai tambah produk lokal. Melihat potensi yang besar namun belum tergali sepenuhnya, kelompok mahasiswa ini memutuskan untuk turun tangan dan memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan desa.
Salak merupakan buah yang melimpah di sekitar Desa Galengdowo. Namun, nilai jualnya seringkali tidak mencerminkan potensi sebenarnya. Melalui riset dan kajian pasar, kelompok mahasiswa menemukan bahwa ada peluang besar untuk mengubah buah salak menjadi produk bernilai tambah yang dapat diterima di pasar lebih luas. Inilah lahirnya ide untuk mengolah salak menjadi permen salak cokelat.

Proses Produksi

  1. Persiapan

Pembuatan permen choco snakefruit diawali dengan tahap persiapan. Pada tahap ini dilakukan pemisahan buah salak dari kulit dan bijinya. Setelah daging buah salak terpisah, kemudian daging buah salak di cuci bersih menggunakan air. Daging buah salak yang digunakan dalam pembuatan permen choco snakefruit ini yaitu sebanyak 1 kg.

  1. Penghancuran

Daging buah salak yang telah di bersihkan, kemudian di lakukan pengecilan ukuran dengan cara memotong buah salak menjadi lebih kecil. Selanjutnya, salak di hancurkan hingga menjadi seperti bubur dengan menggunakan blender.

  1. Pemasakan
Baca Juga :  Bagaimana Pengaruh Iklim Terhadap Keragaman Sosial Budaya di Indonesia

Bubur daging buah salak kemudian di masak menggunakan api kecil dan terus di lakukan pengadukan hingga kadar air yang terkandung dalam daging buah salak hilang. Pada proses pemasakan juga ditambahkan gula pasir sebanyak 35 sendok makan serta garam sebanyak 1 sendok teh. Hal ini dilakukan agar rasa dari permen choco snakefruit menjadi lebih enak. Setelah penambahan gula dan garam, kemudian di lakukan pengadukan kembali sehingga teksturnya menjadi lebih pekat agar dapat di bentuk.

  1. Pencetakan

Permen choco snakefruit yang telah di masak, kemudian di cetak bulat-bulat ataupun sesuai selera. Setelah itu, lelehkan cokelat batangan dengan menambahkan sedikit minyak. Permen yang telah dibentuk, kemudian di celupkan ke cokelat yang telah dilelehkan. Kemudian tambahkan toping sprinkle ataupun toping lainnya untuk mempercantik sajian permen choco snakefruit.

Manfaat Ekonomi dan Sosial

Program ini tidak hanya membawa manfaat ekonomi bagi warga desa melalui peningkatan nilai tambah produk lokal, tetapi juga memberikan dampak sosial yang positif. Dengan melibatkan warga desa dalam proses produksi, seperti dalam pemetikan dan pemrosesan buah salak, program ini menciptakan lapangan kerja lokal dan memperkuat ikatan komunitas.

Inisiatif yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa UPN Veteran Jawa Timur di Desa Galengdowo tidak hanya mengubah paradigma tentang potensi buah salak lokal namun juga membuka jalan menuju pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan fokus pada inovasi, kemitraan, dan pemberdayaan masyarakat, program ini menjadi contoh inspiratif bagi upaya pengembangan desa di seluruh Indonesia.

 

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
LPPM UPNVJT

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *